Saturday, July 17, 2010

Kembali ke Negara Agraris


BANGSA agraris, itulah yang terpikir dalam benak kita ketika mendengar kata Indonesia dahulu. Dengan kekayaan sumber daya alamnya, banyak warga negara Indonesia bertani sehingga negara kita mendapatkan label tersebut. Hal itu diperkuat dengan suksesnya negara ini melakukan swasembada pangan dulu.

Namun, pada zaman perdagangan bebas ini, negara kita cenderung memprioritaskan sektor industri daripada sektor pertanian. Di supermarket ataupun pasar-pasar tradisional, sangat banyak bahan makanan pokok, sayur, dan buah dari negara luar. Ketergantungan pada negara tetangga untuk mencukupi kebutuhan pangan pun semakin besar.

Menjadi negara agraris bukan sesuatu yang buruk. Negara ini memiliki banyak lahan dan bermacam-macam potensi di bidang pertanian. Jika dikembangkan, potensi itu akan menjadi sumber devisa negara yang bisa menopang kebutuhan rakyat. (*)

No comments:

Post a Comment