Saturday, August 7, 2010

Sriwijaya Bidik Kota Pedalaman


Gandeng Maskapai Pemilik Rute Feeder

SURABAYA - Sriwijaya Air terus mengembangkan rute di kawasan pedalaman Indonesia Timur (Intim) yang sulit dijangkau pesawat berbadan besar. Mulai 26 Juni 2010, maskapai tersebut menggandeng perusahaan penerbangan TransNusa Air Service untuk melayani penerbangan antarpulau di Nusa Tenggara Timur (NTT). Caranya adalah menyediakan penumpang dari NTT dengan penerbangan lanjutan dari Surabaya ke kota besar lainnya maupun sebaliknya.

''Untuk kerja sama yang baru pertama kami lakukan ini, Sriwijaya Air menambah satu frekuensi penerbangan Surabaya-Kupang per hari menjadi dua kali. Jika jadwal semula hanya pukul 12.15 WIB, ke depan ditambah satu penerbangan pada pukul 09.45 WIB," terang District Manager Sriwijaya Air Surabaya Eri Soehairi kemarin (23/6).

Tahun ini, maskapai yang memiliki 28 pesawat itu akan mengembangkan program hub and spook untuk wilayah terpencil. Sasarannya adalah daerah yang potensial dalam penambahan penumpang, khususnya ke kota-kota yang masuk rute Sriwijaya. TransNusa merupakan maskapai penerbangan yang memiliki rute feeder di wilayah NTT. Mereka mengoperasikan beberapa pesawat tipe ATR 42, Foker 50, dan BEA 146 yang menampung 25-35 kursi per pesawat.

"Load factor (tingkat angkut) penerbangan ke Kupang selama ini sangat bagus, yakni 95 persen lebih setiap hari dengan Boeing 737-300 yang berkapasitas 141 kursi," lanjut Eri. Dengan kerja sama dan penambahan frekuensi penerbangan itu, dia yakin rata-rata load factor mampu dipertahankan.

Rute yang dilayani TransNusa dan Sriwijaya Air, antara lain, Ende, Labuhan Bajo, Waingapu, Maumere, Alor, serta Tumbulata. Sriwijaya Air akan menjadikan Surabaya sebagai gerbang dari kota-kota kecil tersebut ke Jakarta maupun kota pusat bisnis lainnya. (aan/c6/fat)

No comments:

Post a Comment