Monday, November 1, 2010

Empat Sekawan, Sesama Guru yang Bersahabat

[ Jum'at, 03 September 2010 ]
Empat Sekawan, Sesama Guru yang Bersahabat
SAHABAT adalah orang yang selalu bersama-sama dalam suka maupun duka. Memecahkan permasalahan secara sukarela berdasar pemikiran yang berbeda. Hal itulah yang selama ini dipahami oleh Indah Purwaningsih dan tiga sahabatnya. Karena pemahaman tersebut, empat guru yang mengabdi di SMA Negeri 3 Surabaya itu menjadi sahabat sejati. ''Sejak 1980 kami bersama,'' ungkap Indah.

Itu berarti, hingga sekarang Indah, Sida Muhammad, Mariana, dan Pudjiningsih telah berkumpul selama 30 tahun. Selama itu pula, para alumnus IKIP Surabaya (sekarang Unesa) tersebut berjalan beriringan dalam kehidupan. Empat orang pendidik itu telah melalui segala hal bersama-sama. ''Sejak sebelum menikah sampai sekarang masih sering jalan,'' tutur wanita 56 tahun tersebut.

Mereka pertama berjumpa di sekolah dalam keadaan masih lajang. Hingga akhirnya, satu per satu berumah tangga. Meski telah memiliki suami dan anak-anak, mereka tidak lantas berpisah dan mematahkan persahabatan. ''Keluarga kami sudah tahu tentang hubungan kami ini,'' ujar Sida.

Bahkan, ketika Jumat atau akhir pekan sekolah, para suami dan anak sudah paham jika istri dan ibunya pulang sore. ''Pasti jalan-jalan dengan gengnya,'' tutur perempuan 55 tahun itu yang menirukan ucapan sang suami, lantas tertawa. Memang, jalan-jalan merupakan salah satu cara menambah keakraban. ''Selain di sekolah, kami tambah akrab karena jalan-jalan,'' lanjut guru pendidikan seni tersebut.

Tidak sekadar jalan-jalan untuk mencari kesenangan, mereka pelesir guna menambah pengetahuan. Tidak jarang, mereka mengajak anak didik. Misalnya, lokasi alam yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian. ''Alhamdulillah, murid kami pernah menjadi juara nasional di bidang penelitian,'' katanya.

Kepedulian Indah, Sida, Mariana, dan Pudjiningsih tidak sebatas itu. Mereka juga sangat peka dengan kondisi anak didiknya. Empat sekawan itu tidak segan-segan mengeluarkan uang pribadi untuk membantu murid yang membutuhkan. ''Kalau ada rezeki lebih, kami terbiasa menyisihkan untuk anak-anak. Ya, dititipkan aja ke Bu Indah yang kebagian mengaturnya,'' imbuh Mariana.

Tak heran, para guru tersebut selalu dicintai siswa. Bahkan, mereka pernah mendapatkan reward dari mereka. Sida, Mariana, dan Pudjiningsih pernah umrah bersama atas sponsor murid yang sukses. ''Kami saling memberi semangat, kalau ada yang malas, dibantu,'' tutur Pudjiningsih.

Indah pun merasakan hal yang sama. Wanita yang memiliki banyak anak asuh itu memetik buah dari tindakannya. Oleh salah seorang anak asuhnya yang tinggal di Malaysia, dia dan keluarga diundang ke sana. ''Saya dikirimi tiket, puas jalan-jalan di Malaysia,'' ungkapnya. ''Menurut kami, ini semua reward dari Allah.'' (may/c10/nda)

Tentang Empat Sekawan

Indah Purwaningsih

Lahir di Tulungagung, 24 November 1954

Guru ekonomi SMAN 3 Surabaya

Sida Muhammad

Lahir di Banyuwangi, 23 Mei 1955

Guru pendidikan seni SMAN 3 Surabaya

Nama Mariana

Lahir di Surabaya, 22 Oktober 1956

Guru matematika SMAN 3 Surabaya

Pudjiningsih

Lahir di Surabaya, 15 April 1957

Guru biologi SMAN 3 Surabaya

Persahabatan yang langgeng

Setiap hari bertemu di sekolah yang sama.

Menjalin persahabatan sejak 30 tahun lalu.

Sering bepergian bersama, terutama saat sekolah pulang awal.

Sebagaimana pertemanan lain, pernah bertengkar, tapi tidak serius.

 

No comments:

Post a Comment