Friday, October 8, 2010

Lebaran di Jawa Timur dengan Kawalan 11.111 Personel Polisi

[ Jum'at, 03 September 2010 ]

Polisi Waspadai Kemacetan di Porong

SURABAYA - Polda Jawa Timur tidak ingin kecolongan selama masa Lebaran tahun ini. Sebanyak 11.111 personel gabungan dari Polri diterjunkan untuk mengamankan dan menyamankan pemudik di Jawa Timur mulai H-7 hingga H+8 Lebaran.

Di antara jumlah tersebut, yang 4.500 orang berasal dari Polda Jatim. Lainnya, 6.611 personel, berasal dari polrestabes dan polres di jajaran Polda Jatim.

Kapolda Jatim Irjenpol Badrodin Haiti mengatakan, ada tiga hal utama yang menjadi pusat perhatian dalam pengamanan Lebaran tahun ini. Pertama, polisi ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah dan mudik Lebaran. Kedua, polisi ingin menjaga kelancaran arus lalu lintas selama mudik Lebaran.

Yang ketiga, polisi ingin menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM).

Karena itu, Kapolda meminta korps berbaju cokelat aktif menjaga titik-titik yang rawan kemacetan di Jatim. "Perhatian paling ekstra tentu saja di Porong (Sidoarjo) dan Duduk Sampeyan (Gresik)," kata Badrodin saat Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2010 di Lapangan Mapolda Jatim kemarin pagi (2/9).

Porong dan Duduk Sampeyan selama ini dikenal sangat rawan kemacetan. Raya Porong misalnya. Selain jalan tersebut sempit, ketidakpuasan warga korban lumpur Lapindo bisa menjadi ''bom waktu'' yang setiap saat dapat melakukan aksi turun ke jalan. Dikhawatirkan terjadi pemblokiran jalan seperti yang dilakukan warga korban Lumpur Lapindo pada Rabu lalu (1/9).

"Di Porong nanti tidak hanya akan ditempatkan anggota lebih banyak. Kami juga akan melakukan pende­katan kepada masyarakat untuk turut membantu proses kelancaran lalu lintas," ujar Kapolda.

Di samping mendekati warga, polisi juga menyiapkan antisipasi lain untuk meminimalkan peluang terjadinya kemacetan di Porong. Caranya, akan diterapkan sistem buka-tutup jalan. Mereka juga akan bahu-membahu dengan petugas dari dinas perhubungan dengan menyiapkan jalur-jalur alternatif. "Jika ada kemungkinan macet, kendaraan dengan ukuran lebih kecil akan dialihkan ke jalur alternatif," ujar Badrodin.

Antisipasi tersebut, menurut lulusan Akpol 1982 itu, tidak hanya dilakukan di Porong, namun juga di Duduk Sampeyan. Kebetulan, kondisi jalan di Duduk Sampeyan juga cukup sempit. Padahal, jalan tersebut merupakan jalur utama di wilayah utara Pulau Jawa.

Terkait dengan kelancaran distribusi bahan makanan pokok dan BBM, polisi akan mengawal kelancaran perjalanan mobil-mobil pengangkut bahan makanan. Polda Jatim juga menyiapkan sniper atau penembak jitu untuk mengantisipasi aksi kejahatan oleh perampok atau komplotan bajing loncat yang sering menyatroni truk pembawa bahan makanan pokok.

Beberapa jalur yang menjadi perhatian polda, antara lain, jalur Babat-Tuban dan Alas Mantingan, Ngawi. Polda menyiagakan dua peleton sniper. "Mereka disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya tindak kerawanan perampokan di wilayah perbankan. Namun, tugas mereka kondisional. Yang utama adalah petugas di wilayah tersebut dulu," papar Badrodin.

Dalam Operasi Ketupat Semeru 2010, polda juga tidak hanya fokus di jalan raya. Mereka juga akan mengamankan objek wisata, perbankan, dan tempat-tempat penarikan uang (ATM). Di luar itu, polda melakukan pengamanan di jalur-jalur kereta api. Ada 280 anggota yang ditugasi secara khusus untuk mengawasi situasi di rel-rel kereta api. "Setiap saat mereka akan melakukan penyisiran rel. Ini untuk mengantisipasi terjadinya pencurian besi atau mur rel kereta," tutur Badrodin.

Kesiapan jajaran Polda Jatim tersebut akan mendapat back-up dari TNI. Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) Suwarno. menegaskan bakal membantu pengamanan Lebaran dengan menerjunkan beberapa unit di lapangan. Di antaranya yang akan diperbantukan adalah pasukan reader, tim reaksi cepat, dan provos. "Ini kerja nasional dan Jatim. Jadi, kami pun siap untuk membantu," kata Suwarno.

Sementara itu, mulai tadi malam, kendaraan berat mulai dilarang beroperasi di dalam Kota Surabaya. Larangan itu akan berlangsung hingga H+7. Tujuannya mengurangi kepadatan lalu lintas di dalam kota selama arus mudik berlangsung. Kendaraan yang tidak diperbolehkan melintas, antara lain, dump truck, trailer, dan truk bermuatan berat. Mereka diminta berhenti beropreasi mulai tadi malam pukul 00.00. Selanjutnya, perjalanan diizinkan lagi mulai 18 September mendatang.

Manajer Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Robben Rico mengatakan, larangan itu hanya sementara. Setiap tahun, larangan ini diberlakukan. ''Jadi sudah menjadi rutinitas,'' ujar dia.

Truk itu dilarang melintas di semua jalur di Surabaya. Tidak ada pengecualian. Baik di jalur kota maupun jalur provinsi. ''Kami berlakukan larangan secara global di seluruh jalan,'' ujarnya. (fim/dew/riq/c1/aww)

No comments:

Post a Comment