Wednesday, October 27, 2010

Mengajar Bonus Gemas Mengajar Bonus Gemas

[ Minggu, 22 Agustus 2010 ]

Bekerja sama dengan anak-anak gampang-gampang susah. Rosa, Nanik, Suci, dan Ayleen justru menekuni bidang itu. Mereka adalah guru playgroup. Bagaimana ceritanya?

Sejak kapan menjadi guru playgroup?

Rosa: Menangani anak-anak sebenarnya cukup lama. Tapi, mengajar playgroup baru tiga tahun.

Suci: Terbilang baru, dua tahun.

Nanik: Sama kayak Rosa, tiga tahun.

Ayleen: Aku yang paling muda, setahun.

Bagaimana perasaan mengajar playgroup?

Rosa: Campur aduk. Kadang senang, susah, dan menegangkan. Tapi, banyak lucunya.

Ayleen: Sangat menyenangkan. Aku dituntut kreatif untuk bisa menyeimbangkan antara belajar dan bermain.

Suci: Senang banget. Meski belum bisa berkomunikasi, tingkah mereka menggemaskan.

Nanik: Menyenangkan. Saya dituntut ekstrasabar menghadapi anak-anak.

Jika dibandingkan, lebih mudah mengajar anak TK atau playgroup?

Ayleen: Lebih gampang TK. Sebab, anak playgroup belum bisa bicara jelas. Sehingga, isi hati anak playgroup belum bisa terbaca jelas.

Rosa: Yang pasti lebih gampang anak-anak TK dong. Mereka lebih komunikatif.

Suci: Pasti TK. Kalau ditanyain, pasti nyambung.

Nanik: Aku beda. Aku lebih suka mengajar playgroup. Mereka lucu dan ulahnya macam-macam.

Bagaimana mengajarkan bahasa asing kepada murid playgroup?

Suci: Aku mendorong anak-anak suka dengan pelajaran bahasa asing.

Nanik: Sama. Yang terpenting, anak-anak harus punya niat untuk belajar bahasa asing.

Rosa: Aku biasanya kerja sama sama orang tuanya. Sebab, lingkungan keluarga paling berpengaruh. Jadi, mereka diminta untuk menerapkan bahasa Inggris di rumah.

Ayleen: Aku biasanya memanfaatkan dua jam pertemuan bahasa asing sebaik-baiknya.

Seharusnya, anak diajarkan bahasa apa?

Rosa: Bahasa Indonesia harus bisa dulu. Mereka kan tinggal di Indonesia. Jangan sampai anak kehilangan jati diri mereka.

Nanik: Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar sehari-hari.

Suci: Bergantung pada orang tua masing-masing. Aku cenderung bahasa Inggris. Sebab, untuk bahasa Indonesia, secara tidak langsung mereka pasti bisa.

Ayleen: Bahasa Indonesia yang pertama karena tinggal di Indonesia. Kemudian, bahasa Inggris lantaran menghadapi tantangan global. Dan, tambahannya bahasa Mandarin.

Apa pengalaman paling berkesan di kelas playgroup?

Ayleen: Aku ketemu anak yang dieeem banget. Diemnya sampai dua minggu pertama setelah masuk kelas. Setelah dideketin, akhirnya mau bicara.

Suci: Salah seorang muridku lagi tumbuh gigi. Satu kelas digigit semua.

Nanik: Ada satu anak yang kalau menangis berguling-guling, nggak mau diam. Ya, harus didekati dan dibujuk agar tidak menangis.

Rosa: Ada anak yang aktif sekali di kelas. Tantangannya, orang tuanya tidak tahu bahwa anaknya seperti itu.

Kalau suntuk, apa aktivitas yang dipilih?

Nanik: Aku suka makan. Jadi, kalau lagi bete, aku makan sepuasnya.

Rosa: Selama ini, nggak pernah bete banget karena ulah anak-anak. Biasanya, aku malah diskusi santai dengan banyak orang. Dari situ malah jadi nemu penyelesaian masalahnya.

Suci: Aku suka jalan-jalan.

Ayleen: Aku lari ke hobiku. Yaitu, baca buku dan fotografi. (upi/c6/nda)

---

DATA CHAT

Rosmalinda Eka Arianti (Rosa)

Mojokerto, 8 Maret 1985

Menikah

Guru Playgroup Pelita Jaya School

Hernanik Krismayanti (Nanik)

Surabaya, 16 April 1979

Berpasangan

Guru Playgroup Pelita Jaya School

Ayleen Regina (Ayleen)

Surabaya, 6 Januari 1986

Single

Guru Playgroup Pelita Jaya School

Suci Pratiwi (Suci)

Surabaya, 14 Maret 1984

Single

Guru Playgroup Pelita Jaya School

No comments:

Post a Comment